MAKALAH
KEWARGANEGARAAN
LUNTURNYA
RASA NASIONALISME & PATRIOTISME
DISUSUN
OLEH :
MIA
AUDINA MARGARETHA BR LIMBONG
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Dalam
merebut kemerdekaan dari para penjajah, para pemuda pada zaman kolonialisme
bersusah payah dengan mempertaruhkan nyawa. Mereka rela berkorban apa saja demi
membebaskan negeri ini dari kekuasaan penjajah. Hal ini dilakukan oleh mereka
dengan penuh rasa nasionalisme dan patriotisme tinggi yang mencapai puncaknya
pada Kongres Pemuda II yang menghasilkan Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Seiring
berkembangnya zaman, rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda kian
memudar. Hal ini dibuktikan dari berbagai sikap para pemuda dalam memaknai
berbagai hal penting bagi Negara Indonesia. Contoh sederhana yang menggambarkan
betapa kecilnya rasa nasionalisme dan patriotisme para pemuda, diantaranya
o
Pada saat upacara bendera, masih banyak pemuda yang tidak memaknai arti dari
upacara tersebut. Upacara merupakan wadah untuk menghormati dan menghargai para
pahlawan yang telah berjuang keras untuk mengambil kemerdekaan dari tangan para
penjajah. Para pemuda seakan sibuk dengan pikirannya sendiri, tanpa mengikuti
upacara dengan khidmad;
o
Pada peringatan hari-hari besar nasional, seperti Sumpah Pemuda, hannya
dimaknai sebagai serermonial dan hiburan saja tanpa menumbuhkan rasa
nasionalisme dan patriotisme dalam benak mereka;
o
Lebih tertariknya pemuda terhadap produk impor dibandingkan dengan produk
buatan dalam negeri; dan lain-lain.
Rasa
nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda pada saat ini hanya muncul bila
ada suatu factor pendorong, seperti kasus pengklaiman beberapa kebudayan
Indonesia oleh Malaysia beberapa waktu yang lalu. Namun rasa nasionalisme para
pemuda pun kembali berkurang seiring dengan meredanya konflik tersebut.
Kondisi
seperti ini sangat memprihatikan. Karena itu, penulis termotivasi untuk
menyusun makalah ini, sebagai upaya menumbuhkan kembali rasa nasionalisme dan
patriotisme di kalangan pemuda.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian nasionalisme ?
2. Apa pengertian patriotisme ?
3. Apa penyebab memudarnya
nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda?
4. Apa hubungan antara memudarnya
nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda dengan kehancuran bangsa?
5. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan
kembali nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda?
1. 3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan,
2. Mengetahui penyebab memudarnya
nasionalisme dan patriotisme
3 .Menambah pemahaman tentang
nasionalisme dan patriotism
1. 4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah
ini adalah
1.Dapat terpenuhinya tugas mata
kuliah Kewarganegaraan,
2. Dapat bertambahnya pengetahuan
mahasiswa tentang nasionalisme dan patriotisme
3. Dapat menumbuhkan rasa
nasionalisme dan patriotisme di kalangan mahasiswa.
4. Adanya kesadaran mahasiswa dalam
melakukan perbuatan nasionalisme dan patriotisme
BAB II
LANDASAN
TEORETIS
2. 1 Pengertian Nasionalisme
Pengertian nasionalisme menurut beberapa ahli, yaitu
1. Menurut Ernest
Renan: Nasionalisme adalah kehendak untuk bersatu dan bernegara.
2. Menurut Otto
Bauar: Nasionalisme adalah suatu persatuan perangai atau karakter yang
timbul karena perasaan senasib.
3. Menurut Hans
Kohn, Nasionalisme secara fundamental timbul dari adanya National
Counciousness. Dengan perkataan lain nasionalisme adalah formalisasi (bentuk)
dan rasionalisasi dari kesadaran nasional berbangsa dan bernegara sendiri.
4. Menurut L.
Stoddard: Nasionalisme adalah suatu kepercayaan yang dimiliki oleh sebagian
terbesar individu di mana mereka menyatakan rasa kebangsaan sebagai perasaan
memiliki secara bersama di dalam suatu bangsa.
5. Selanjutnya
menurut Louis Sneyder. Nasionalisme adalah hasil dari perpaduan
faktor-faktor politik, ekonomi, sosial, dan intelektual.
Jadi Nasionalisme dapat diartikan:
·
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap
seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Keadaan seperti ini sering disebut chauvinisme.
·
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta
yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
2. 2 Pengertian Patriotisme
Patriotisme memiliki beberapa dimensi
dengan berbagai istilah, namun Staub (1997) membagi patriotisme dalam dua
bagian yakni blind dan constructive patriotism (patriotisme buta
dan patriotisme konstruktif). Staub menyatakan patriotisme sebagai sebuah
keterikatan (attachment) seseorang pada kelompoknya (suku, bangsa,
partai politik, dan sebagainya). Keterikatan ini meliputi kerelaan seseorang
dalam mengidentifikasikan dirinya pada suatu kelompok sosial (attachment)
untuk selanjutnya menjadi loyal.
Patriotisme buta didefinisikan
sebagai sebuah kerikatan kepada negara dengan ciri khas tidak mempertanyakan
segala sesuatu, loyal dan tidak toleran terhadap kritik. Patriotisme konstruktif
didefinisikan sebagai sebuah keterikatan kepada bangsa dan negara dengan ciri
khas mendukung adanya kritik dan pertanyaan dari anggotanya terhadap berbagai
kegiatan yang dilakukan / terjadi sehingga diperoleh suatu perubahan positif
guna mencapai kesejahteraan bersama.
2. 3 Pengertian Bangsa
1. Menurut Ernest
Renan, bangsa terbentuk karena adanya keinginan untuk hidup bersama ( hasrat
untuk bersatu ) dengan perasaan kesetiakawanan yang agung.
2. Menurut Otto
Bauer, bangsa adalah kelompok manusia yang mempunyai kesamaan karakter,
karakteristik tumbuh karena adanya kesamaan nasib.
3. Menurut F.
Ratzel, bangsa terbentuk karena adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena
adanya rasa kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya (paham geopolitik).
4. Menurut Hans
Kohn, bangsa adalah buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa
merupakan golongan yang beraneka ragam dan tidak bisa dirumuskan secara eksak.
5. Menurut
Jalobsen, Lipman, bangsa adalah suatu kesatuan budaya (cultural unity) dan
kesatuan politik (political unity).
BAB III
PEMBAHASAN
3. 1 Penyebab Memudarnya
Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda
3. 1. 1 Faktor Penyebab Internal
a) Pemerintahan
pada zaman reformasi yang jauh dari harapan para pemuda, sehingga membuat
mereka kecewa pada kinerja pemerintah saat ini. Terkuaknya kasus-kasus korupsi,
penggelapan uang Negara, dan penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat Negara
membuat para pemuda enggan untuk memerhatikan lagi pemerintahan.
b) sikap keluarga
dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan rasa nasionalisme dan
patriotisme, sehingga para pemuda meniru sikap tersebut. Para pemuda merupakan
peniru yang baik terhadap lingkungan sekitarnya.
c) Demokratisasi
yang melewati batas etika dan sopan santun dan maraknya unjuk rasa, telah
menimbulkan frustasi di kalangan pemuda dan hilangnya optimisme, sehingga yang
ada hanya sifat malas, egois dan, emosional.
d) Tertinggalnya
Indonesia dengan Negara-negara lain dalam segala aspek kehidupan, membuat para
pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
e) Timbulnya
etnosentrisme yang menganggap sukunya lebih baik dari suku-suku lainnya,
membuat para pemuda lebih mengagungkan daerah atau sukunya daripada persatuan
bangsa.
3. 1. 2 Faktor Penyebab
Eksternal
a) Cepatnya arus
globalisasi yang berimbas pada moral pemuda. Mereka lebih memilih kebudayaan
Negara lain, dibandingkan dengan kebudayaanya sendiri, sebagai contohnya para
pemuda lebih memilih memakai pakaian-pakaian minim yang mencerminkan budaya
barat dibandingkan memakai batik atau baju yang sopan yang mencerminkan budaya
bangsa Indonesia. Para pemuda kini dikuasai oleh narkoba dan minum-minuman
keras, sehingga sangat merusak martabat bangsa Indonesia
b) Paham liberalisme
yang dianut oleh Negara-negara barat yang memberikan dampak pada kehidupan
bangsa. Para pemuda meniru paham libelarisme, seperti sikap individualisme yang
hanya memikirkan dirinya sendiri tanpa memperhatikan keadaan sekitar dan sikap
acuh tak acuh pada pemerintahan.
3. 2 Hubungan Antara Memudarnya
Nasionalisme Dan Patriotisme di Kalangan Pemuda dengan Kehancuran Bangsa
Pemuda adalah penerus bangsa. Bangsa akan menjadi maju bila para pemudanya memiliki
sikap nasionalisme dan patriotisme yang tinggi. Namun dengan perkembangan zaman
yang semakin maju, malah menyebabkan memudarnya rasa nasionalisme dan
patriotisme. Nasionalisme sangat penting terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara karena merupakan wujud kecintaan dan kehormatan terhadap bangsa
sendiri. Dengan hal itu, pemuda dapat melakukan sesuatu yang terbaik bagi
bangsanya, menjaga keutuhan persatuan bangsa, dan meningkatkan martabat bangsa
dihadapan dunia.
Patriotisme juga sangat penting, karena
patriotisme yang dianut bangsa Indonesia adalah wujud kesetiaan terhadap bangsa
dan Negara. Patriotisme yang sesungguhnya adalah rela mengorbankan tenaga,
harta benda, dan yang lainnya demi bangsa Indonesia. Dengan sikap patriotism,
bangsa Indonesia dapat menjadi Negara yang kuat dan tidak mudah untuk
ditaklukan.
Namun, dengan memudarnya rasa
nasionalisme dan patriotisme dapat mengancam dan menghancurkan bangsa
Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan menjadi lemah dan
dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar. Bangsa Indonesia sudah dijajah
sedari dulu sejak rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda memudar. Bukan
dijajah dalam bentuk fisik, namun dijajah secara mental dan ideology.
Banyak sekali kebudayaan dan paham
barat yang masuk ke dalam bangsa Indonesia. Kemampuan local genius bangsa
tidak lagi berjalan dengan semestinya. Banyak budaya dan paham barat yang
berpengaruh negatif dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh bangsa
Indonesia. Dengan terjadinya hal itu, maka akan terjadi akulturasi, bahkan
menghilangnya kebudayaan dan kepribadian bangsa yang seharusnya menjadi jati
diri bangsa.
Dalam aspek perekonomian Negara,
dengan memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism pemuda, mengakibatkan
perekonomian bangsa Indonesia jauh tertinggal dari Negara-negara tetangga. Saat
ini masyarakat hanya memikirkan apa yang Negara berikan untuk mereka, bukan
memikirkan apa yang mereka dapat berikan pada Negara. Dengan keegoisan inilah,
masyarakat lebih menuntut hak daripada kewajibannya sebagai warga Negara. Sikap
individual yang lebih mementingkan diri sendiri dan hanya memperkaya diri
sendiri tanpa memberikan retribusi pada Negara, mengakibatkan perekonomian
Negara semakin lemah.
3. 3 Upaya Untuk Menumbuhkan
Kembali Nasionalisme dan Patriotisme di Kalangan Pemuda
3. 3. 1 Peran Keluaga
a) memberikan
pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan patriotism terhadap bangsa
Indonesia,
b) memberikan
contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan penghormatan pada bangsa,
c) memberikan
pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap lingkungan sekitar, dan
d) selalu
menggunakan produk dalam negeri.
3. 3. 2 Peran Pendidikan
a) memberikan
pelajaran tentang pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dan juga bela Negara.
b) menanamkan sikap
cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan dengan mengadakan upacara setiap
hari senin.
c) memberikan
pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah menyerap hal-hal negatif
yang dapat mengancam ketahanan nasional.
3. 3. 3 Peran Pemerintah
a) Menggalakan
berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme,
seperti seminar dan pameran kebudayaan.
b) Mewajibkan
pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari jum’at. Hal ini
dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli Indonesia, yang
diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat meningkatkan rasa nasionalisme dan
patrotisme bangsa.
c) Lebih
mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun Indonesia agar
lebih baik lagi.
BAB IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
4. 1 Kesimpulan
a) Penyebab
memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme pemuda dikarenakan oleh faktor
internal dan eksternal. faktor. Faktor internal seperti kekecewaan pemuda
terhadap kinerja pemerintah, dan sebagainya, sedangkan faktor eksternal seperti
arus globalisasi yang membawa pengaruh negatif.
b) Hubungan antara
memudarnya rasa nasionalisme dan patriotism terhadap kehancuran bangsa sangat
erat. Memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme dapat mengancam dan
menghancurkan bangsa Indonesia. Hal itu terjadi karena ketahanan nasional akan
menjadi lemah dan dapat dengan mudah ditembus oleh pihak luar.
c) Untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda dibutuhkan peran
keluarga, pendidikan, dan pemerintah.
4. 2 Saran
Dari hasil pembahasan yang telah penulis bahas, penulis memberikan saran kepada
semua pihak, khususnya pemuda untuk lebih meningkatkan rasa nasionalisme dan
patriotisme terhadap Negara Indonesia, karena pemuda adalah calon penerus
perjuangan dan pembangunan bangsa di masa yang akan datang. Selain itu, penulis
memberikan saran kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih mengupayakan
peningkatan nasionalisme dan patriotisme di kalangan pemuda.