Selasa, 16 Juni 2015

KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA

KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN RAGAM BAHASA INDONESIA Pengertian Bahasa Indonesia Menurut Para Ahli  Menurut Santoso (1990:1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.  Menurut Mackey (1986:12),bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan (lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem.  Menurut Wibowo (2001:3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.  Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996:4), mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang lain.  Menurut Syamsuddin (1986:2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua, bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk, tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi kemanusiaan.  Sementara Pengabean (1981:5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.  Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono (1983:01), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting dalam hidup bersama.  Menurut Kerafsm Arapradhipa 2005, memberikan dua pengertian : - Bahasa : Sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. - Bahasa : Sistem komunikasi yang mempergunakan symbol-simbol vokal.  Menurut Tarigan (1989 : 4) Beliau memberikan dua definisi bahasa : - Bahasa adalah : Suatu sistem yang sistematis barangkali untuk sistem generatif. - Bahasa adalah : Seperangkat lambang-lambang atau symbol-simbol orbiter.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) Arti Bahasa adalah : sistem lambang bunyi yg arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untukbekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri; 2 percakapan (perkataan) yg baik; tingkah laku yg baik; sopan santun: baik budi -- nya;-- menunjukkan bangsa, pb budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan); Kedudukan bahasa Indonesia 1. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional diikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal sebagai “Sumpah Pemuda”, konsep awalnya berbunyi : “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai : a. Lambang kebanggan nasional Sebagai lambang kebanggaan nasional, bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang tersebut kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya, dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Rasa kebanggan kita dapat ditunjukkan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Lambang identitas nasional Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu dalam menggunakan bahasa Indonesia, kita harus berbicara dengan santun agar menggambarkan identitas nasional yang baik. c. Alat pemersatu berbagai ragam masyarakat yang berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya Dengan adanya bahasa Indoenesia, masyarakat Indonesia menjadi tenang karena merasa sudah menjadi bangsa sendiri, tidak ada penjajahan lagi. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia. Dengan adanya bahasa Indonesia semua penduduk Indonesia dapat berkomunikasi satu sama lain walaupun berbeda daerah. d. Alat perhubungan antar budaya daerah Dengan bahasa Indonesia kita dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Kita dapat berhubungan dengan semua masyarakat yang ada di Indonesia walaupun berbeda daerah. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan (disingkat: ipoleksosbudhankam) mudah diinformasikan kepada warganya. 2. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara/resmi Dalam “Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia befungsi sebagai berikut: a. Bahasa resmi kenegaraan Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara, hal ini terbukti dari keputusan-keputusan, dokumen-dokumen, dan surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah menggunakan bahasa Indonesia. b. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar dalam lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. c. Alat penghubung pada tingkat nasional serta kepentigan pemerintah Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyampaian informasi kepada masyarakat, untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah. Penyeragaman bahasa bertujuan agar semua masyarakat memehami informasi yang diberikan dengan tepat. d. Alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi Masyarakat Indonesia yang beragam menghasilkan budaya yang beragam juga. Kebudayaan yang beragam tersebut tidak dapat disebarluaskan dan dinikmatai seluruh masyarakat Indonesia tanpa bahasa Indonesia. Agar seluruh masyarakat dapat mengerti maka kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi disebarluaskan dengan bahasa Indonesia. Penerapan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari Sebagai masyarakat Indonesia yang baik kita harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Membiasakan diri untuk berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bukan memaikai bahasa pergaulan yang sedang trend pada masa kini. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan mengangkat kedudukan bahasa Indonesia. Fungsi dan Kedudukan bahasa Indonesia Menurut Goys Keraf (1997:1) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh ucap manusia. Fungsi bahasa Indonesia Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan seseorang, yaitu sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial (Keraf,1997 : 3). Jadi fungsi bahasa Indonesia adalah : 1. Sebagai alat ekspresi diri (sarana untuk mengungkapkan perasaan) Bahasa dalam maksud ekspresi diri ini untuk mengungkapkan kehendak atau perasaan seseorang. Ini adalah fungsi bahasa yang paling dasar, saat kecil seseorang menggunakan bahasa untuk mengungkapkan kehendak atau perasaannya. Dalam perkembangannya seseorang tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengeksperikan diri melainkan menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi juga. Contoh : a. Seorang penulis mengekspresikan dirinya dalam sebuahkarya tulisnya. b. Seorang ilmuwan mengekspresikan dirinya dalam sebuah karya ilmiah. Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat eksperesi diri, seseorang pemakai bahasa tersebut tidak perlu memikirkan siapa yang akan mendengarnya atau membacanya. Pemakaian bahasa sebagai alat ekspresi diri hanya untuk kepentingan pribadi. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri adalah : a. Agar menarik perharian orang lain. b. Keinginan untuk membebaskan diri dari semua tekanan emosi 2. Sebagai alat berkomunikasi Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, seseorang sudah memiliki tujuan tertentu. Tujuannya antara lain seseorang ingin dipahami oleh orang lain, seseorang ingin menungkapkan perasaannya terhadap orang lain, seseorang ingin mempengaruhi pandangan orang lain, dan masih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Melalui bahasa, seseorang dapat menunjukkan pandangannya, asal usulnya, pendidikannya, dan sifatnya. Bahasa menjadi cermin diri seseorang. 3. Sebagai alat adaptasi dan integrasi Bahasa sebagai alat adaptasi digunakan untuk menempatkan seseorang dalam menggunakan bahasa dalam suatu lingkungan sosial. Pada saat seseorang beradaptasi pada lingkungan sosial tertentu, seseorang akan menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang dihadapinya. Bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan seorang teman pasti akan berbeda jika berbicara dengan seorang dosen. Bahasa sebagai alat integrasi digunakan untuk menyatukan berbagai ragam manusia yang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda. Bahasa memungkinkan seseorang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan dengan menghindar sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Bahasa memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5). 4. Sebagai alat kontrol sosial Bahasa sebagai alat kontrol sosial dapat diterapkan untuk diri sendiri maupun untuk masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Contoh bahasa sebagai alat kontrol sosial, antara lain : a. Buku-buku pelajaran b. Ceramah agama c. Orasi ilmiah atau politik d. Iklan VARIASI DAN RAGAM BAHASA 1.VARIASI BAHASA Variasi atau ragam bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik. Bahasa itu menjadi beragam dan bervariasi bukan hanya penuturnya yang tidak homogen tetapi juga karena kegiatan interaksi sosial yang mereka lakukan sangat beragam. Berdasarkan penggunanya berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam bidang apa, apa jalur dan alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya. Adapun penjelasan variasi bahasa tersebut adalah sebagai berikut: Variasi bahasa dari segi penutur a. Variasi bahasa idioiek Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan. Menurut konsep idioiek. setiap orang mempunyai variasi bahasa atau idioleknya masing-masing. b. Variasi bahasa dialek Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu. Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan, Surabaya, dan lain sebagainya. c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya, variasi bahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini. d. Variasi bahasa sosiolek Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya. e. Variasi bahasa berdasarkan usia Variasi bahasa berdasarkan usia yaitu varisi bahasa yang digunakan berdasarkan tingkat usia. Misalnya variasi bahasa anak-anak akan berbeda dengan variasi remaja atau orang dewasa. f. Variasi bahasa berdasarkan pendidikan Variasi bahasa yang terkait dengan tingkat pendidikan si pengguna bahasa. Misalnya, orang yang hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar akan berbeda variasi bahasanya dengan orang yang lulus sekolah tingkal atas. Demikian pula, orang lulus pada tingkat sekolah menengah atas akan berbeda penggunaan variasi bahasanya dengan mahasiswa atau para sarjana. g. Variasi bahasa berdasarkan seks Variasi bahasa berdasarkan seks adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis kelamin dalam hal ini pria atau wanita. Misalnya, variasi bahasa yang digunakan o!eh ibu-ibu akan berbeda dengan varisi bahasa yang digunakan oleh bapak-bapak. h. Variasi bahasa berdasarkan profesi, pekerjaan, atau tugas para penutur Variasi bahasa berdasarkan profesi adalah variasi bahasa yang terkait dengan jenis profesi, pekerjaan dan tugas para penguna bahasa tersebut. Misalnya, variasi yang digunakan oleh para buruh, guru, mubalik, dokter, dan lain sebagninya tentu mempunyai perbedaan variasi bahasa. i. Variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan Variasi bahasa berdasarkan lingkal kebangsawanan adaiah variasi yang lerkail dengan lingkat dan kedudukan penuliir (kebangsawanan atau raja-raja) dalam masyarakatnya. j. Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur Variasi bahasa berdasarkan tingkat ekonomi para penutur adalah variasi bahasa yang mempunyai kemiripan dengan variasi bahasa berdasarkan tingkat kebangsawanan hanya saja tingkat ekonomi bukan mutlak sebagai warisan sebagaimana halnya dengan tingkat kebangsawanan. 2. RAGAM BAHASA Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi atau ragam bahasa ini ada dua pandangan yaitu : 1. Variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu 2. Variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka raga. Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku. Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali ragamnya, hal ini dikarenakan bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam-macam ragam penuturnya, antara lain : 1. Ragam bahasa berdasarkan waktu penggunaan a. Ragam bahasa Indonesia lama Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia : 1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca, 2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa, 3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan 4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan b. Ragam bahasa Indonesia baru Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemudapada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. 2. Ragam bahasa berdasarkan pokok pembicaraannya / bidang a. Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa yang digunakan pada undang-undang yang berlaku untuk hukum Indonesia. b. Ragam bahasa jurnalistik Ragam bahasa yang digunakan wartawan dalam menulis berita, disebut juga bahasa komunikasi massa yakni bahasa yang digunakan dalam komunikasi melalui media massa. Ciri utama dari ragam bahasa jurnalistik adalah komunikatif dan spesifik. c. Ragam bahasa ilmiah Ragam bahasa yang harus memenuhi syarat diantaranya benar (menurut kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat , dan sistematis. Ciri bahasa indonesia ragam ilmiah : 1) Bahasa Indonesia ragam baku 2) Pengunaan kalimat efektif 3) Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda 4) Pengunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias 5) Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan 6) Adanya keselarasan dan keruntutan antar proposisi dan antar alinea d. Ragam bahasa sastra Ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif. Pengambaran yang sejelas-jelasnya melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca. e. Ragam bahasa bidang-bidang tertentu Ragam bahasa ini digunakan pada bidang-bidang tertentu seperti transportasi, komputer, ekonomi, hukum, dan psikologi. Contoh : diagnosis, USG dipakai dalam bidang kedokteran 3. Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan a. Ragam bahasa lisan Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide. Ciri-ciri ragam bahasa lisan : 1) Memerlukan kehadiran orang lain 2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap 3) Terikat ruang dan waktu 4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara Ragam bahasa lisan meliputi : 1) Ragam bahasa cakapan Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi. 2) Ragam bahasa pidato Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato. 3) Ragam bahasa kuliah Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen. 4) Ragam bahasa panggung Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain. Kelebihan : 1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti 2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar 3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu Kelemahan : 1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan 2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara 3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan Contoh : pidato, presentasi b. Ragam bahasa tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide. Ciri-ciri ragam bahasa tulis : 1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain; 2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap; 3) Tidak terikat ruang dan waktu; 4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan. Ragam bahasa tulis meliputi : 1) Ragam bahasa teknis Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan. 2) Ragam bahasa undang-undang Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi. 3) Ragam bahasa catatan Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu. 4) Ragam bahasa surat Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi. Kelebihan : 1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak 2) Dapat menambah kosa kata Kelemahan : 1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual. 2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna. Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll. 4. Ragam bahasa berdasarkan situasi a. Ragam bahasa resmi Ciri-ciri ragam bahasa resmi : 1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten; 2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ; 3) Menggunakan kata ganti resmi ; 4) Menggunakan kata baku ; 5) Menggunakan EYD ; 6) Menghindari unsur kedaerahan . b. Ragam bahasa tidak resmi Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal . c. Ragam bahasa akrab Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah. d. Ragam bahasa konsultasi Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi. 5. Ragam bahasa berdasarkan penutur a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek) Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. BahasaIndonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai. c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.

1 komentar: