Senin, 22 Juni 2015

Tatalaksana Pemelihara Pedet dan Dara

Mia Audina Margaretha Br Limbong Agribisnis Sapi Perah Batch 2 B 1. Yang saya ketahui : a) Hijauan pakan ternak adalah segala macam hijauan dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang dapat dimakan oleh ternak tanpa mempengaruhi kesehatan ternak atau menyebabkan keracunan pada ternak tersebut, akan tetapi dapat dipergunakan untuk proses pertumbuhan, perkembangan dan proses produksi. b) Rumput liar adalah rumput alam yaitu rumput yang tumbuh dan berkembang dimana-mana tanpa adanya campur tangan manusia. c) Rumput lapangan adalah rumput yang sengaja ditanam oleh manusia atau peternak yang dipersiapkan untuk padang penggembalaan. d) Rumput tanaman adalah rumput yang sengaja ditanamam oleh manusia atau peternak untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. 2. a) Hijauan pakan ternak yang termasuk leguminosa adalah 1. Petai cina (Leucaena glauca) 2. Centro (Centrosoma pubescens) 3. Lamtoro gung (Leucaena leucocephalla) 4. Turi (sesbania grandifora) 5. Kalopo (Calopogonium muconoides) 6. Gamal (Gliricidia) b) Hijauan pakan ternak yang termasuk rumput potong adalah 1. Rumput gajah (Pennisetum purpureum) 2. Rumput benggala (Panicummaximum) 3. Rumput raja/Kinggras 4. Rumput setaria (Setaria sphacelata) 5. Rumput Australia (paspalum dilatatum) 6. Rumput Mexico (Euchcaena Mexicana) 3. Bahan-bahan penyusun konsentrat adalah tepung jagung, bekatul/dedak, tepung ikan, bungkil kedelai,onggok, tepung kerang, mineral, tetes tebu, limbah biskuat, kulit kopi, DDGS, kopra, tepung tulang, bungkil kelapa sawit. 4. Persyaratan kandang untuk ternak sapi perah pedet dan dara adalah  Transportasi Mudah  Iklim sesuai dengan sapi yang dipelihara  Cukup subur untuk ditanami hijauan pakan ternak  Lokasi strategis  Kandang terpisah dengan rumah peternak minimal 10 meter  Lokasi bebas dari penyakit menular(antraxpenyakit mulut dan kuku)  Luas cukup untuk memenuhi kebutuhan sarana peternakan  Dekat Sumber Air  Jauh dari Pemukiman Penduduk  Dekat dengan Sumber Pakan  Bebas dari Genangan Air  Harus sesuai dengan peruntukan Rencana Umum Tata Ruang dan Wilayah Pemerintah Setempat  Konstruksi yaitu, lantai kandang, dinding kandang, dan atap kandang.  Cukup mendapat sinar matahari  Ada Ijin 5. Faktor yang mempengaruhi dalam pembuatan kandang ternak sapi perah pedet dan dara adalah  Keadaan ekonomi peternak, apabila dana peternak mencukupi maka mampu membangun kandang yang lebih baik bagi ternak.  Faktor sosial yaitu, keadaan lingkungan sekitar, dengan memerhatikan lingkungan sekitar maka peternak harus mampu menyesuaikan kandang agar nyaman bagi ternak dan ternak tidak terganggu dengaan keadaan di sekitarnya, begitu pula dengan lingkungan tidak terganggu dengan ternak.  Letak kandang lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya, agar kandang tidak lembab dan saat hujan maka kandang tidak tergenang dengan air.  Kondisi lingkungan setempat/iklim, dengan memerhatikan keadaan suhu, cuaca maupun iklim maka diharapkan peternak mampu membangun kandang yang dibutuhkan ternak sesuai dengan keadaan lingkungannya.  Sirkulasi dan ventilasi udara lancar, dalam membangun kandang maka peternak harus memperhatikan sirkulasi udara untuk mengatur kelembapan maupun suhu kandang agar sesuai dengan kebutuhan ternak yang hendak dipelihara.  Ternak yang perlu perhatian ekstra harus di tempatkan terpisah, dengan membangun kandang yang khusus maka saat peternak sudah memelihara ternak maka saat ada sapi sakit maka sudah terdapat kandang khusus. 6. a) Manfaat kolostrum bagi sapi perah pedet adalah  Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama immunoglobulin untuk melindungi anak sapi atau pedet perah dari berbagai penyakit infeksi seperti selaput paru-paru, usus, tenggorokan. Immunoglobulin juga bermanfaat untuk menambal lubang pada usus anak sapi/pedet yang belum terbentuk sempurna sehingga dapat mencegah diare.  Kolostrum mengandung protein,vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi anak sapi atau pedet pada hari-hari pertama kelahiran.  Kolostrum mengandung faktor pertumbuhan yang membantu kematangan saluran pencernaan anak sapi/pedet untuk berfungsi efektif. Sehingga kuman dan zat alergi sulit masuk ke tubuh ternak (anak sapi/pedet)  Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran anak sapi atau pedet yang pertama berwarna hitam kehijauan. Hal ini dapat mengatasi masalah zat dalam tubuh anak sapi/pedet yang menyebabkan pedet kuning (bilirubin) atau dapat mengurangi kelebihan bilirubin. Kelebihan bilirubin terjadi karena belum sempurnanya mekanisme pengaturan jumlah sel darah merah pada tubuh anak sapi/pedet.  Kolostrum juga mengandung beberapa zat dalam jumlah yang tinggi seperti natrium, kalium dan kolesterol. Kombinasi zat ini ampuh untuk perkembangan jantung, otak serta sistem saraf pusat anak sapi/pedet. b) Waktu yang tepat dalam memberikan kolostrum adalah Kolostrum pertama harus sudah diberikan kepada anak sapi perah pedet dalam waktu 1 jam pertama sesudah lahir. Kemampuan alat pencernaan anak sapi atau pedet untuk menyerap antibodi dari kolostrum hanya berlangsung beberapa jam. Setelah 6 jam kemudian di beri kembali sebanyak 6-8 % berat badan. 7. Kandang dan peralatan sebelum digunakan perlu dilakukan sanitasi karena Sanitasi adalah tindakan menjaga kebersihan kandang, peralatan dan lingkungan sekitarnya.Sanitasi kandang dan peralatan dilakukan sebelum digunakan untuk mencegah terjangkitnya penyakit baik dari virus, bakteri, parasit dan juga untuk mengurangi kemungkinan penularan penyakit. Sanitasi kandang dan peralatan dilakukan dengan cara: membersihkan lingkungan di dalam kandang dan lingkungan di luar kandang. 8. Dehorning adalah suatu tindakan yang dilakukan pada hewan ternak dengan tujuan penghilangan bakal tanduk atau pemotongan tanduk. Agar lebih memudahkan peternak dalam melakukan pemeliharaan ternak. 9. a) Manfaat dehorning adalah • Memperluas daya tampung kandang. • Mengurangi tingkat kerusakan kandang. • Menghindari terlukanya sapi lain. • Menjaga keamanan peternak saat tata laksana pemeliharaan. • Memudahkan melakukan pengendalian saat pemberian obat, pemberian ear tag, palpasi rectal. • Menguragi tingkat kerusakan peralatan dan kandang ternak. • Mengurangi cidera pada handler. • Mempercepat pertumbuhan. • Untuk sapi kontes. • Memiliki harga lebih tinggi. b) Prosedur pelaksanaan dehorner di balai besar peternakan sapi perah bunikasih kecamatan warungkondeng dilakukan dengan dua cara yaitu I. Metode dengan cara menggunakan dehorner elektrik. Teknik ini diaplikasikan pada pedet 1 – 2 bulan. Alat dan bahan yang digunakan: Alat : Bahan : Dehorner Elektrik Gunting Tang Barnes Antibiotik Kapas Langkah kerja : • Memanaskan dehorner elektrik sekitar 1 – 2 menit hingga dehorner elektrik mencapai suhu sekitar 1200 C. • Giring sapi/pedet yang ingin di potong tanduknya • Merebahkan pedet yang akan dipotong tanduknya. • Memotong rambut sekitar tanduk pedet. • Dehorner yang sudah panas ditempelkan pada tanduk sambil ditekan dan diputar-putar kemudian cungkil sampai lepas. • Setelah tanduk terlepas, diolesi dengan antibiotik dengan cara mencelupkan kapas ke antibiotic dan mengoleskan kebekas luka untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat luka kering dan agar tidak infeksi. • Menggiring pedet kembali ke kandangnya II. Metode dengan menggunakan tang barnes. Teknik ini diaplikasiakan pada sapi yang sudah dewasa. Alat dan bahan yang digunakan: Alat : Bahan : Tang burnes Gunting rambut biasa Tali Kandang jepit Dehorner elektrik Kapas Salep Langkah kerja : • Menghandling sapi yang akan dipotong tanduknya. • Memasukkan sapi ke kandang jepit. • Memasang tali halter. • Mengikat tali halter dengan tambang yang dikaitkan pada kandang jepit. Diusahan terikat dengan kuat. Untuk mencegah sapi berontak memegang lubang hidung dan diangkat keatas. • Memotong rambut sekitar tanduk agar memudahkan dalam pemotongan tanduk. • Memotong tanduk dengan tang barnes. • Memanaskan dehorner elektrik sekitar 1 – 2 menit hingga dehorner elektrik mencapai suhu sekitar 1200. • Menghentikan pendarahan bekas pemotongan dengan dehorner elektrik. • Mengoleskan salep sekitar bekas potongan tanduk. • Melepaskan sapi agar mengurangi tingkat stress. 10. Yang saya ketahui tentang a) Ear tag nomorator adalah satu aksesoris / alat untuk mengidentifikasikan hewan ternak seperti sapi dan kambing yang diaplikasikan di daun telinga hewan ternak yang dilengakpi dengan nomor ternak sebagai pengenal, yang dapat terbuat dari plastik. b) Ear tag tanpa nomor adalah satu aksesoris / alat untuk mengidentifikasikan hewan ternak seperti sapi dan kambing yang diaplikasikan di daun telinga hewan ternak yang tidak dilengakpi dengan nomor ternak tetapi dapat memuat nama ternak dan warna ertag yang berbeda sesuai dengan ketentuan suatu peternak, yang dapat terbuat dari plastik. c) Micro chip adalah jenis Eartag yang tidak terdapat nomor, melainkan nomor itu telah dibenamkan ke dalam eartag (tidak tampak) untuk membacanya diperlukan alat khusus (reader). Untuk membacanya, hubungkan reader ke PC atau laptop, setelah mengarahkan reader tersebut ke sapi, maka otomatis ditampilan computer akan muncul hasil pembacaan tersebut. d) RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat ditempelkan pada telinga sapi. RFID tag berisi antena yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver. 11. Rekording adalah suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik, periodik dan teratur untuk mengumpulkan, memproses dan menganalisis informasi atau data, yang hasilnya digunakan dalam perbaikan perencanaan, dan bertujuan untuk mencapai pendapatan peternak yang lebih baik. 12. Kartu ternak berisi mengenai yaitu • Nama peternak • Nama ternak • Nomor telinga • Tanggal lahir • Jenis kelamin • Berat lahir • Induk jantan • Induk betina • Tanggal IB dan hasil 13. Manfaat rekording adalah 1. Memantau kegiatan teknis usaha pemeliharaan sapi. 2. Mengetahui asal usul sapi 3. Mengetahui kemampuan produksi susu dan anak 4. Mengetahui penyakit yang pernah diderita 5. Mengetahui jenis dan konsumsi pakan. 6. Mengetahu keberhasilan atau kegagalan usaha 7. Mengetahui efisensi usaha 8. Sebagai dasar melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha. 14. Contoh format rekording sapi perah dara adalah sebagai berikut No Nama/ No Berat Jenis Pakan Jumlah Pakan Tanggal IB Penimbangan (KG) Tanggal Catatan Penyakit Berat Sapih (KG) Ket Vaksinasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar